Kutemukan jejak tipis dari kisah yang mengantarku menemukan dirimu
Semalam aku baru saja mengantarmu pulang dengan rintik penutup malam
Dingin derai angin menemani menghalau badai ketakutan tipis di fikiranmu
Berupaya kaburkan rindu yang kubiarkan terlantar
Aku bukan takut kehilangan tapi sekedar aku mencintai bagian ini
Kemarin saat kita menghabiskan sepotong malam di teras rumahmu
Aku menemukan urat wajahku di keningmu
Kutatap sampai kau tertidur dalam bingkai hangatku
Aku tak mengenalmu lebih dari pertanyaan
Kau hadir dalam imajinasi waktu yang terus menjalar dalam ingatanku
Kau hidup di nadiku sebagai nyawa yang tiap waktu sang malaikat bisa saja mencabutnya tanpa seizinku.
Aku menempatkanmu pada sisi kiri tubuhku
Dalam bagian rindu namamulah yang akan tiap saat mendekat untuk dirindukan
Setelah kau tanyakan padaku tentang rindu itu
Kini kubiarkan angin membawanya menemukan sukma kehidupan
Aku membiarkan diriku terbiasa untuk menyepi
Karena kutahu ini akan lama saat aku kembali menemukan apa yang kau tanya
Kesepian ini yang menarikku ke keranda takdirku
Makassar 17-19-2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2.11.2012
Dalam Bagian Rindu
Kutemukan jejak tipis dari kisah yang mengantarku menemukan dirimu
Semalam aku baru saja mengantarmu pulang dengan rintik penutup malam
Dingin derai angin menemani menghalau badai ketakutan tipis di fikiranmu
Berupaya kaburkan rindu yang kubiarkan terlantar
Aku bukan takut kehilangan tapi sekedar aku mencintai bagian ini
Kemarin saat kita menghabiskan sepotong malam di teras rumahmu
Aku menemukan urat wajahku di keningmu
Kutatap sampai kau tertidur dalam bingkai hangatku
Aku tak mengenalmu lebih dari pertanyaan
Kau hadir dalam imajinasi waktu yang terus menjalar dalam ingatanku
Kau hidup di nadiku sebagai nyawa yang tiap waktu sang malaikat bisa saja mencabutnya tanpa seizinku.
Aku menempatkanmu pada sisi kiri tubuhku
Dalam bagian rindu namamulah yang akan tiap saat mendekat untuk dirindukan
Setelah kau tanyakan padaku tentang rindu itu
Kini kubiarkan angin membawanya menemukan sukma kehidupan
Aku membiarkan diriku terbiasa untuk menyepi
Karena kutahu ini akan lama saat aku kembali menemukan apa yang kau tanya
Kesepian ini yang menarikku ke keranda takdirku
Makassar 17-19-2012
Semalam aku baru saja mengantarmu pulang dengan rintik penutup malam
Dingin derai angin menemani menghalau badai ketakutan tipis di fikiranmu
Berupaya kaburkan rindu yang kubiarkan terlantar
Aku bukan takut kehilangan tapi sekedar aku mencintai bagian ini
Kemarin saat kita menghabiskan sepotong malam di teras rumahmu
Aku menemukan urat wajahku di keningmu
Kutatap sampai kau tertidur dalam bingkai hangatku
Aku tak mengenalmu lebih dari pertanyaan
Kau hadir dalam imajinasi waktu yang terus menjalar dalam ingatanku
Kau hidup di nadiku sebagai nyawa yang tiap waktu sang malaikat bisa saja mencabutnya tanpa seizinku.
Aku menempatkanmu pada sisi kiri tubuhku
Dalam bagian rindu namamulah yang akan tiap saat mendekat untuk dirindukan
Setelah kau tanyakan padaku tentang rindu itu
Kini kubiarkan angin membawanya menemukan sukma kehidupan
Aku membiarkan diriku terbiasa untuk menyepi
Karena kutahu ini akan lama saat aku kembali menemukan apa yang kau tanya
Kesepian ini yang menarikku ke keranda takdirku
Makassar 17-19-2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar