kau pernah menjadi setrika arang
dan
aku kemaja senja di atas meja
yang
selalu kusut tak terurus
kau
merelakan tubuhmu memanas untuk
merapikan murut di tubuhku
setiap
kapan, ketika kau menemukanku
kau
selalu punya alasan mengusap tubuhku
tapi
aku adalah kemeja senja nakal yang senang bermain-main
melipat
tubuhnya sendiri hingga carut dan kusut kembali
hingga
kau sadar segala yang kau lakukan sia-sia
lalu
memilih berhenti menjadi setrika dan pergi
berubah
menjadi apapun yang kini kutakutkan
tapi
aku masih kemeja senja yang nakal
yang
belajar merapikan dirinya sendiri
meskipun
kau selalu curiga, aku pembelajar yang menyedihkan
juga menyebalkan
0 komentar:
Posting Komentar