"Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya."
— Pramoedya Ananta Toer
Saya benci meletakkan Pramoedya
pada pembuka tulisan ini. Ibarat jarum, matanya terlalu kecil untuk dikail benang
paling tipis atau rumah yang halamannya terlalu luas untuk memelihara seekor
anjing pemabuk yang malas membersihkan kotorannya. Tapi selalu saja, jarum itu
membuat saya menemukan cara menjahit dengan apik kemeja yang sobek di
punggungnya atau rumah itu memberi alasan untuk membersihkan halaman di tengah
kesenangan saya tidak melakukan apa-apa. Pram sialan!
Sampai di sini, saya ingin
menghapus kalimat pertama di atas dan membiarkannya hidup sebagai teman
perjalanan petualang muda yang sibuk menghabiskan waktu menikmati keindahan
alam. Mereka melakukan itu sebagai wujud kecintaan terhadap negara. Menganggap
apa yang mereka lakukan sebagai sumbangan terbaik. Saya bersyukur. Setidaknya,
ada orang yang merasa lebih mencintai negara ini dari pada orang lain.
Baiklah, kita mulai dengan
kalimat, “Mungkin orang itu tidak mendapatkan....” Pram ragu dan membuka
kalimat ini dengan kata mungkin. Untuk selanjutnya, saya menemukan banyak
sekali peringatan di sini. Jurang yang terlalu curam atau asap yang terlalu
tebal. Kabur dan berbahaya.
Saya berhenti pada penggalan
mungkin yang kedua. Merasakan kesepian lebih tua dari umur saya. Melihat dunia
lebih kecil dari kepala saya. Menyaksikan peluru membantai ingatan saya. Saya
membaca mungkin selanjutnya dan tidak menemukan apa-apa. Kesepian membekas dan
saya bertahan – atau didesak tidak beranjak, dari mungkin yang kedua.
Mungkin dia tidak mempunyai
sahabat.
Saya ditanya oleh Aku, “Apakah kau
punya sahabat?” Saya mengingat banyak nama dan sedikit sekali peristiwa. Saya
mereka banyak sekali perjalanan dan tidak menemukan jalan pulang. Saya diam.
Semua boleh tertawa. Saya diam. Tidak ada gelak. Saya tidak menjawab pertanyaan
itu.
Malam boleh gelap, tapi
pertanyaannya adalah, apakah kau butuh cahaya? Dunia terlalu padam untuk
penakut seperti saya. Recehan 100 perak yang ingin membeli satu lampu jalan dan
menanamnya di mana-mana.
Di jalan pulang, saya menemukan
Pram sedang menggali masa silam di halam rumah. Saya takut. Bongkahan hitam
yang diangkatnya dari tanah berdenyut. Cepat sekali. Lebih debar dari degup
jantung yang saya kumpulkan sepanjang hidup.
Lelaki tuli itu bertanya, “Apakah
kau punya sahabat?” Anjing pemabuk menjulurkan lidah. Liurnya adalah kesunyian.
Senyap yang membesarkan suara retakan ranting atau kata terserah yang membuat
kekasih menjungkirkan nalar terkaan. “Punya.” Saya menjawabnya dengan
membiarkan bongkahan hitam itu menyerap seluruh bayangan di sekitar tubuh yang
mungkin Aku.
Kini, saya membiarkan kalimat
terakhir pada pembuka tulisan ini menjadi buta dan cenderung melenyapkan diri
entah ke mana. “Apakah sahabat saya adalah orang-orang yang ingin dan akan
dihormati karena jasa-jasanya?”
Saya tidak mengenal mereka cukup
dalam. Tapi saya tahu bahwa mereka kumpulan orang yang tidak senang
menghabiskan harta orang tua demi foya dan kesemuan. Mereka pemalas yang sadar
bahwa menjadi rajin dan ambisius berarti membiarkan dunia ini dipenuhi
robot-robot pekerja. Mereka berdiri memunggungi tembok-tembok kota dan
menciptakan desa di dalam dirinya. Mereka anak-anak yang takut menjadi dewasa.
Hidup mereka anomali dan saya mencintainya.
Pram, biarlah kami, yang saling
menghormati dan saling menjasai.
Sampai di sini, saya membiarkan
kalimat pertama dan terakhir pembuka tulisan ini bertemu di halaman rumah, “Barang
siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman,
bukan kehormatan sementara. Namun umat manusia akan menghormati karena
jasa-jasanya.” Sebab manusia dan kemanusian tidak pernah tinggal di rumah yang
sama, sebagai sahabat atau keluarga.
3 komentar:
Biasakan menyertakan sumber mas :)
Karya Ibe S Palogai - https://medium.com/@ibespalogai/anomali-192336771c73
Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours
Well over 160000 men and women are losing weight with a easy and secret "liquids hack" to lose 2 lbs each and every night in their sleep.
It is effective and works with anybody.
Just follow these easy step:
1) Get a drinking glass and fill it up with water half glass
2) And now use this strange HACK
and become 2 lbs thinner in the morning!
Sebuah karya yang indah
Posting Komentar