.jpg)
nama : djawadi
tempat tanggal lahir : indonesia, 17 agustus 1932
alamat :
jalan kudus kebangsaan bangsat nomor 30
pekerjaan :
1. menjaga
rakyat agar tidak berani membangkang
kepada kesewenang-wenangan aparat.
kepada kesewenang-wenangan aparat.
2. menakut-nakuti
rakyat yang berani berjuang
demi keadilan sama rata.
demi keadilan sama rata.
3. tunduk
dan patuh pada atasan meskipun itu tidak benar
dan diluar etika bangsa
dan diluar etika bangsa
4. menembaki
kepala siapapun yang berani berorasi
dan menghina pejabat publik busuk.
dan menghina pejabat publik busuk.
5. membunuh
dan menyerang siapa saja yang
berani mengusik sesama polisi
berani mengusik sesama polisi
6. menculik
para aktivis yang dianggap sebagai
provokator massa.
provokator massa.
7. membantai
habis kekuatan rakyat untuk
berjuang demi tanahnya sendiri.
berjuang demi tanahnya sendiri.
gaji :
uang pajak dan pemalakan rakyat.
fasilitas : senjata dan kendaraan gratis dari uang
rakyat.
masih butuhka kita
polisi?
jika nyatanya rasa aman
itu harus dibeli
masih butuhka kita
polisi?
jika anak cucu kita
nantinya habis dibantai
Makassar – dua
ribu tiga belas
4 komentar:
gak semua bro,
pikirin lg deh gimana keamanan bangsa ini tanpa polisi!
Yahh.., itulah konteks di era pra-orba yg penuh dgn kisah tragis kmanusiaan, skrg pun sbnarx demikian (hanya polanya yg beda). Klupun kisah d atas mrupakan pngalaman pribadi, or kisah seorg tman eks-PKI sy pun turut prihatin. Dan tugas kita skrg meluruskan mindset msyarkat dari pemahaman yg keliru ttg PKI.
kepada ajiz, yah tidak semua tapi itulah realita kita. keamanan bukan diciptakan oleh polisi tapi rakyat sendiri bung. polisi malah menjadikan beberapa semakin ribet sebab rakyat kita berbeda-beda. di makassar ada budaya sitobo' lalang lipa' [baku tikam dalam sarung] tentu kasus seperti ini bagi polisi adalah "pelanggaran"
Miris ...
Posting Komentar