membicarakan semisal temu yang masih ingin di angan
memeluk pelukan paling bersaling
adalah kuat yang masih menghinggapi kita di dua tempat kenangan
lalu dan depan: masa
ada kita yang saling bercumbu dengan asmara setelah lama saling ber-amarah
di ruang tamu yang sama
kita masih menjadi penilai pada layak
sepandainya menjaga mata dengan wajah air ketenangan
mambasuh sesekali kursi dan meja yang mulai jenuh menunggu kepulangannya menjadi kayu kembali
itu setelah patah dan dirongsokkan di gudang atau ruang pojokan gedung
tentunya kita senasib
ada saatnya nanti kita akan meminta pada pintu untuk terbuka kembali
setelah lama berjelajah di dahan-dahan tahun masa lalu yang tidak sanggup
membawamu masuk ke masa depan yang masih entah
akupun demikian membacanya sebagai perhatikan
kita tamu-tamu ajaib di rumah kenangan yang ruang tamunya telah menyengsarakan tamu
kita adalah tamu yang senasib di ruang tamu, mungkin kita jodoh -
Makassar, Februari 2013
0 komentar:
Posting Komentar