“di kotaku, badik adalah kata lain dari
kebenaran
sedangkan matanya adalah keberanian
semakin kau mengasahnya menjadi jiwa, maka
semakin kau tidak menemukan muaranya
suatu waktu, badik yang kau hunus akan
menjadi sebatang lidi rapuh yang tidak lagi bersepuh
sebab kau selalu menyelipkannya di pinggangmu
sebagai mata angin yang menyesatkan”
“di kotaku, lautan adalah kehidupan
sedangkan ombaknya adalah kemakmuran
semakin kau memperindahnya dengan buatan,
maka semakin kau menghilangkan kemurniannya
suatu waktu, lautan yang kau puja itu akan
menjadi gemuruh yang meluluhkan kedamaianmu
sebab kau selalu memberinya apa yang tidak
lautan butuhkan
sebagai upah dari kekeliaruan kita memahami
lautan kehidupan”
hidupilah kehidupanmu dengan apa yang akan
menghidupimu
bukan apa yang membuat hidupmu seolah benar,
semuanya!
Makassar – dua ribu tiga belas
0 komentar:
Posting Komentar