Di
tubuh Monalisa
ada
sebidang tanah lapang di dadanya yang bukit
aku
menjadi pohon yang tumbuh terlalu tumbang
kau
memberi warna hijau pelangi pada rimbun daun
di
buahnya, kau menambah warna cemas
buah
itu jatuh, menimpa letak tangan Monalisa
yang
sedang menyembunyikan duka di telapak tangannya
dan
diam-diam hendak mengubahnya menjadi batu
“Sejak
kau jatuh cinta pada hal-hal yang tua
aku
tinggal di dada itu
bermukim
sebagai pohon yang akarnya terbawa kuas pelukis”
Seorang
lelaki muda
dengan
lembut membuka baju Monalisa
hendak
menemukan segala yang pergi, juga hilang dari dirinya
tapi
ia hanya menemukan amuk dan dada lelaki yang penuh
bekas
cupang yang masih merah luka
“Aku
mati dalam bencana warna yang dahsyat
di
bawah wajah perempuan yang tersenyum melihat kekasihnya
di
sebuah bibir sedang bercinta dengan lukisan lain”
0 komentar:
Posting Komentar