- Prima Wirayani
jika kau menempuh jalan yang sesat
sendiri menelusuri hutan yang tak kau kenal
air terjun dari bukit batu
pohon lebat menepis matahari menjadi irisan pelangi
mata angin menggurui ingatan
sungai mendayung sepi dari hulu
membawanya ke muara untuk menyimpan cintamu
ada gubuk tua berdiri seperti lawan judi yang siap
menipumu
mintalah pintunya terbuka
agar kau bisa menceritakan jeratan jalan yang panjang
mungkin ia punya usul atas kebingungan yang
memeliharamu
masuklah ke dalam gubuk, mustahil terang bila malam
tak pergi
buatlah vas bunga dari kayu
ia layak merawat mawar hutan
letakkan di meja makan bulat
jangan isi dengan air penuh, itu menyesakkan hidup
siapa saja
tinggalkanlah tempat itu jika kau telah memiliki
alasan
keluarlah dari pintu belakang
sebab mereka yang pergi tak meninggalkan apa-apa
jangan menyimpan kata-kata, jika ia nanti
mengkhianatimu
“buatlah pertemanan dengan dirimu sendiri”
temukanlah jalan pulang
pada akhirnya cinta yang kau biarkan hanyut di muara
adalah petunjuk agar kau percaya pada bayanganmu
sendiri