bersama M. Irfan Ramli
Aku ingin tidur di punggung tanganmu
agar tak mengganggu apapun yang kau
sentuh
menjadi
dekat karena berjarak dari telapak
selalu kau
ingat karena menadah cemasmu yang singkat
Kerap kubayangkan kau menyembunyikan
telapak tanganmu ke wajah
membiarkan aku menjadi penjawab
masalah yang kau sembunyikan
dari kerumanan orang yang bertanya
mengapa kau masih saja
menulis,
sementara
negara ini
butuh banyak
orang yang percaya kepada dusta
Aku ingin mendengar alasanmu perihal mengapa kau menjadi
apa yang
orang lain benci
kemudian menulisnya
sebab tak yakin ingatan kekal layaknya kita
0 komentar:
Posting Komentar