Kota
kita adalah air mata yang tak pernah melihat mata
ia
mengalir dari tanah yang tak pernah kita pijak
berhamburan
seperti cacing yang baru saja menyadari
kemunculan
matahari di perut bumi
sebagian
dari mereka lari dari kenyataan dan sisanya
bertahan,
mengamati dan mati ketakutan
Kota
ini seperti peziarah yang lupa arah mata angin
ia
tersesat di jalan yang benar, ragu-ragu menghitung jumlah langkah
sebab
jalan raya yang buas menumbuhkan gedung-gedung serba guna
mereka
berdiri seperti saudara tiri yang siap berperang
melawan
ketakutan kita yang kian rendah
Kota
ini memang tempayan segitiga
penampung
segala air mata rahasia
kita
belajar menyelam tanpa sadar
sebab
gedung berlantai kepala dan wahana maya telah menenggelamkan kita
seperti
ikan dewasa yang tak tahu cara berenang melawan raksasa
Kota
ini bukan tujuan bijak untuk sepasang kekasih seperti kita
aku
terlalu mudah dilupakan dan kau begitu rumit mengingatku
begitulah
kota mengajari kita tentang cinta
gedung
tinggi seperti jarak jutaan langkah
yang
bisa kita tempuh dengan tiga senyuman taman
Tak
ada kota semudah ini
hal-hal
romantis selalu jatuh di genggaman dan telunjuk
terlalu
banyak hiburan yang membuatmu harus meninggalkanku
kau
lebih memilih nama gedung-gedung cantik dari pada menyebut satu taman indah
Jika
kau percaya pada kota kita
maukah
kau membantuku meletakkan gedung-gedung ini seperti semula
rendah,
tabah, dan pembohong tanpa lengan yang setia memeluk dirimu
0 komentar:
Posting Komentar