Hutan lebat. Di
tengahnya mengalir sungai cantik berair jernih. Selain sungai, tak ada yang
tahu hulu dan hilirnya. Pohon Dewandaru berusia ratusan tahun tumbuh setia di
bantaran sungai cantik itu. Ia jatuh cinta. Jatuh cinta pada sungai tersebut.
Setiap hari
dipandangnya aliran sungai hingga hari jauh dan malam menggelap. Selalu begitu.
Sampai ia tak mampu menahan lagi hasratnya untuk bersatu dan memilih
menumbangkan tubuhnya ke aliran sungai dengan harapan dapat hidup abadi bersama
sungai. Sungguh, harapan yang mulia.
Tapi, datanglah
kenyataan yang jauh dari harapan. Sungai tak diciptakan dengan lengan yang
mampu memeluk apapun. Tubuh pohon dewandaru itu diasak ke hilir dan berakhir di
laut luas yang jauh dari harapan. Sangat jauh
0 komentar:
Posting Komentar