Seorang
pelaut dikutuk tuhan
mengarungi
tujuh samudera seumur tahun
tak
bisa berlabuh di dermaga manapun
Flying
Dutchman dan awak kapal yang kesepian
Jika
Bernard Dokke adalah aku
bersama
awak kapal, akan kuminum habis air di lautan
juga,
dengan semua hal-hal yang tenggelam
agar
tuhan yang senang memamerkan kekuasaan itu tahu
kecintaanku
pada laut, telah lama kuwasiatkan
dan
kini, ia menguasai seluruh cintaku
"Orang-orang
memang senang membangun mitos
bahkan
kita dituduh menyuburkan penyakit mengerikan
yang
membuat tak satupun pulau sudi menerima kesepian ini
ah,
rasanya, kesepian memang satu-satunya dermaga kita"
Di
tanjung harapan, teropong Pattingaloang membantuku
membaca
rasi bintang, mencurigai tuduhan cancer padaku
di
dekat bulan, aku melihat Flying Dutchman berlayar
menjatuhkan
jangkarnya ke pusat bumi
“ia
kini, menguasai dunia
dengan
kesepian dan kesendirian”
Maka, aku mencuri puisi Joost van den Vondel yang ia tulis untuk Pattingaloang
Wiens aldoor snuffelende brein
Een gansche werelt valt te klein
aku mengirim puisi ini ke surat elektronik Bernard Dokke
kapten
kapal Flying Dutchman yang dikutuk oleh tuhan yang maha pengasih itu
kesepian
dan kesendirian
0 komentar:
Posting Komentar