hanya sebuah, layaknya sesuatu
Di depan kamar seorang lelaki yang
patah hati
aku mengucapkan setumpuk kata
entah itu dari mana, dan untuk menjelaskan
apa
aku hanya membayangkan itu adalah
percakapan pertama Adam dan Hawa
“Hawa yang tak tahu apa-apa,
ditawarkan bibir untuk ia nikmati
maka bibir itu merekam semua
kata-kata Adam dengan tabah”
lidah menari seperti salmon yang
dijaring nelayan
dan nafsu adalah lautan yang
menyiapkan ombak untukmu
dengan telanjang, ia dapat
menghantam tubuhmu
menyeretnya ke bumi
tanpa bertanya, apakah kau mahir
meloloskan diri dari nafsu?
Petaka yang baik adalah kutukan,
katamu
tanpa permisi, dengan tanganku yang
sopan, meratakan dadamu untuk menyuburkan tumbuhan
aku ingin menancapkan pohon di
tanahmu yang lapang
tapi, cinta memang butuh kau
masukkan dalam kepala
agar akarnya mampu menahan subur
tumbuhan, juga tubuhmu
Kita sama-sama tahu, masing-masing sedang membangun rumah
tapi, Adam dan Hawa juga melakukan
hal yang sama untuk ke bumi?
0 komentar:
Posting Komentar