Di
puncak Malino aku taburkan abu kegelisahanku
Dari
buih embun aku lihat kelembutan hati
Dingin
Kupahatkan
untaian kenangan yang pernah aku kisahkan pada anging mamiri
Tanpa
restu membawanya menetap entah kemana
Rindu
yang telah lama kupaksa menjelajah
Menyembunyikan
kegalauan dari setiap senyum
Aku yang
telah membiarkan kisah ini terampas waktu
Kusengaja
membiarkannya mencari hirup udara sejuk
Agar dia
terbiasa hidup tanpa nyawa
Layaknya
lentik aroma nafsu dari hawa lembah ini
Dari
puncak Malino
Aku
kabarkan kisahku pada pucuk pinus yang menjeratku
Aku
simpan lekat paling dalam
Di
tempat sempurna para kenangan bersemayam
Malino, 05-06-2011
0 komentar:
Posting Komentar