Kelana. Aku membasuh ketakutanku pada butiran kehangatan kenangan. Sebuah pesta hati yang aku rayakan dalam hening kabut ketakpastian. Aku membiarkan nalarku menjelajah jauh hingga rongga jiwaku. Sepi yang teramat untuk helaian nafas kehidupan. Aku tumpukkan letihku dari setiap jalar senyum yang kau persembahkan. Sulit aku katakan bahwa ini tidak tulus sebab aku mendapatkan koma dari simpul wajahmu. Beningnya sebuah kisah yang aku tiupkan pada angin mammiri tengah gelap ini.
Aku ingin melihat rembulan di akhir masa ini. Ketakutanku pada kuburanku sendiri menguntit kebahagianku. Aku ingin lebih lama bersemayam dalam hatimu. Selama yang tak kau duga. Sampai kedugaanmu mulai menuduh dan tertuduh mulai kehilangan kelananya. Aku bisa lebih lama. Bahkan tahun tak mampu menghitung utangku. Penyesalan mengobarkan air mata keteduhan.
Di telaga ini aku kuyupkan semua senyummu. Airnya aku hisap dan biarlah madu yang memaniskannya. Dalam pekat aku tetap pendamba cinta dari ketulusanmu.
@Warkop Cappo 110412
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4.13.2012
Kelana Malam
Kelana. Aku membasuh ketakutanku pada butiran kehangatan kenangan. Sebuah pesta hati yang aku rayakan dalam hening kabut ketakpastian. Aku membiarkan nalarku menjelajah jauh hingga rongga jiwaku. Sepi yang teramat untuk helaian nafas kehidupan. Aku tumpukkan letihku dari setiap jalar senyum yang kau persembahkan. Sulit aku katakan bahwa ini tidak tulus sebab aku mendapatkan koma dari simpul wajahmu. Beningnya sebuah kisah yang aku tiupkan pada angin mammiri tengah gelap ini.
Aku ingin melihat rembulan di akhir masa ini. Ketakutanku pada kuburanku sendiri menguntit kebahagianku. Aku ingin lebih lama bersemayam dalam hatimu. Selama yang tak kau duga. Sampai kedugaanmu mulai menuduh dan tertuduh mulai kehilangan kelananya. Aku bisa lebih lama. Bahkan tahun tak mampu menghitung utangku. Penyesalan mengobarkan air mata keteduhan.
Di telaga ini aku kuyupkan semua senyummu. Airnya aku hisap dan biarlah madu yang memaniskannya. Dalam pekat aku tetap pendamba cinta dari ketulusanmu.
@Warkop Cappo 110412
Aku ingin melihat rembulan di akhir masa ini. Ketakutanku pada kuburanku sendiri menguntit kebahagianku. Aku ingin lebih lama bersemayam dalam hatimu. Selama yang tak kau duga. Sampai kedugaanmu mulai menuduh dan tertuduh mulai kehilangan kelananya. Aku bisa lebih lama. Bahkan tahun tak mampu menghitung utangku. Penyesalan mengobarkan air mata keteduhan.
Di telaga ini aku kuyupkan semua senyummu. Airnya aku hisap dan biarlah madu yang memaniskannya. Dalam pekat aku tetap pendamba cinta dari ketulusanmu.
@Warkop Cappo 110412
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar