Bagiku Sastra Itu
Menulis sebuah karya sastra adalah pekerjaan yang sangat membutuhkan imajinasi dan kreatifitas. Melalui karya sastra aku membiarkan diriku liar dan bebas dalam mengekspresikan apa yang menjadi kerisauanku. Aku memilih sastra karena bagiku itulah jalan untuk mengabadikan aku dtu indah dalam bentuk karya.
Teori Sastra bagiku hanyalah pengetahuan yang lahir dari kepala manusia dan kadang memaksa kita untuk mengikutinya sebagai pembenaran yang absolud. Tidka penting teori apa yang anda gunakan yang jelas dalam melahirkan karya itu kita bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya harus kita ungkapkan.
Bagiku karya sastra adalah ungkapan yang lahir dari keresahan dan dituangkan dengan penuh ekspresi diri dalam tulisan. Sebagai penikmat dan pemerkosa sastra aku begitu menikmatinya sebagai onani senja antara langit dan bumi. Begitu indah dan sangat menarik untuk dikenang.
Karya sastra punya masa dan masa dalam karya sastra itu akan mewakili sebuah generasi sastra.
Sastra merupakan bentuk ketakutan dari diri yang dituangkan melalui kata-kata dengan pengungkapan penuh makna. Liar dan bebas merupakan gaya penulisan yang sangat emosional bagiku. Menjadikan sastra sebagai dewa terlalu memarjinalkan maknanya tapi menjadikannya abadi merupakan penghormatan untuk sastra itu sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5.21.2012
Bagiku Sastra Itu
Menulis sebuah karya sastra adalah pekerjaan yang sangat membutuhkan imajinasi dan kreatifitas. Melalui karya sastra aku membiarkan diriku liar dan bebas dalam mengekspresikan apa yang menjadi kerisauanku. Aku memilih sastra karena bagiku itulah jalan untuk mengabadikan aku dtu indah dalam bentuk karya.
Teori Sastra bagiku hanyalah pengetahuan yang lahir dari kepala manusia dan kadang memaksa kita untuk mengikutinya sebagai pembenaran yang absolud. Tidka penting teori apa yang anda gunakan yang jelas dalam melahirkan karya itu kita bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya harus kita ungkapkan.
Bagiku karya sastra adalah ungkapan yang lahir dari keresahan dan dituangkan dengan penuh ekspresi diri dalam tulisan. Sebagai penikmat dan pemerkosa sastra aku begitu menikmatinya sebagai onani senja antara langit dan bumi. Begitu indah dan sangat menarik untuk dikenang.
Karya sastra punya masa dan masa dalam karya sastra itu akan mewakili sebuah generasi sastra.
Sastra merupakan bentuk ketakutan dari diri yang dituangkan melalui kata-kata dengan pengungkapan penuh makna. Liar dan bebas merupakan gaya penulisan yang sangat emosional bagiku. Menjadikan sastra sebagai dewa terlalu memarjinalkan maknanya tapi menjadikannya abadi merupakan penghormatan untuk sastra itu sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar