Aku bermimpi di malam sunyi kelak akan membelah samudra
Menarik bukit yang tersimpan dalam perut bumi.
Bukit yang kelak menjadi tempatku bersemayam
Bukit yang selalu hadir dalam ingatanku sebagai surga
Jika aku berkhayal tentang perdamaian
Maka bukit itulah tempat kedamaian bersemayam
Tempat kedamaian yang mengabadi antara langit dan bumi
Tempat kedamaian menyetubuhi siang dan malam
Tempat kedamaian diperkosa oleh pengatasnamaan terhadap sesuatu
Tuhan kau sadar dirimu gila
Mengapa kau hamparkan bumi begitu luas dan kau biarkan kami saling menatap kemaluan
Membiarkan mendirikan rumah peribadatan dan kau biarkan kami beronani dengan cintamu
Para lekaki kau biarkan meremas dada perempuan saat mereka damai dalam ketenangan ibadahmu
Dan mengapa kau keluarkan mani dari selangkangan kami yang selalu mensenjatai pembunuhan
Tuhan kau sadar dirimu liar
Mengapa kau biarkan kami saling bercumbu dibawah terik matahari
Kau berdiri dan menikmati tubuh kami yang begitu bernafsu mempermainkan mainan kami
Setelah itu kau membenamkan kami dalam bayangan nerakamu yang abadi
Abadi sebagai ketakutan cucu adam yang tak lagi beranak
Tuhan kau sadar kami meminta kedamaian
Bukan kenikmatan bagi mereka yang selalu memamerkan buahdadanya yang besar pada gunung lakon
Atau kontolnya yang panjang terurai sebagai akar manusia pada alam yang selalu merampas keindahannya
Atau veginanya yang selalu merekah sebagai lahan tanam yang memaksa perampokan keperawanan terhadap alam
Cukup sudah Tuhan
Berikan kami kemaluan yang sewajarya saja
Agar kami dapat mebedakan antara murkamu dan rahmatmu kepada kami
Aku mencari kedamaian dalam kebenaran
Dan aku hanya menemukan tiga perempuan sesarung bersama seorang lalaki
Lalu mereka berkata inilah kedamaian
Aku membunuhnya dan membisikkan pada mayatnya inilah kebenaran
Makassar Mei
2 komentar:
mantap
thanks :a:
Posting Komentar