Kamu Menjadi Puisi dan Aku Membacanya Sebagai Rindu
kamu menjadi puisi dan aku membacanya sebagai rindu
jarak yang aneh rupanya
jarak yang selalu memaksa diriku untuk takluk
aku kadang menolak tapi kau seperti hidup dikehidupanku
menyimpan penuh kekuatan yang sesungguhnya
nyata
aku jadi lupa untuk mengingatkanmu
tentang sepotong malamku yang selalu menjadi milikmu
tentang rencana kecilku tentang keluarga besar
yah, dikepalaku tersimpan ribuan tanya yang sudah aku susun rapi
aku menjadi semacam wartawan gagal untukmu
tapi bukan maksud untuk mengintrogasi dirimu
aku hanya ingin menebak seberapa sayang kamu
atau mungkin juga aku ingin tahu seberapa tidak sayang kamu padaku
jika esok kita masih dipertemukan
kuharap tidak ada yang berubah sayang
aku ternyata telah mencintaimu dengan sisa kesungguhanku yang masih bisa kurawat
disana, disekitar taman tempat kita biasa saling menuduh
menggambarkan burung tanpa sayap hinggap di jendela kamar
menatap dalam kearah kita dan berkata pinjamkan aku sayapmu
kamu menjadi puisi dan aku membacanya sebagai rindu
kamu menjadi puisi dan aku membacanya sebagai rindu
tulisku dalam puisi ini
Makassar, Oktober 2012
kamu menjadi puisi dan aku membacanya sebagai rindu
jarak yang aneh rupanya
jarak yang selalu memaksa diriku untuk takluk
aku kadang menolak tapi kau seperti hidup dikehidupanku
menyimpan penuh kekuatan yang sesungguhnya
nyata
aku jadi lupa untuk mengingatkanmu
tentang sepotong malamku yang selalu menjadi milikmu
tentang rencana kecilku tentang keluarga besar
yah, dikepalaku tersimpan ribuan tanya yang sudah aku susun rapi
aku menjadi semacam wartawan gagal untukmu
tapi bukan maksud untuk mengintrogasi dirimu
aku hanya ingin menebak seberapa sayang kamu
atau mungkin juga aku ingin tahu seberapa tidak sayang kamu padaku
jika esok kita masih dipertemukan
kuharap tidak ada yang berubah sayang
aku ternyata telah mencintaimu dengan sisa kesungguhanku yang masih bisa kurawat
disana, disekitar taman tempat kita biasa saling menuduh
menggambarkan burung tanpa sayap hinggap di jendela kamar
menatap dalam kearah kita dan berkata pinjamkan aku sayapmu
kamu menjadi puisi dan aku membacanya sebagai rindu
kamu menjadi puisi dan aku membacanya sebagai rindu
tulisku dalam puisi ini
Makassar, Oktober 2012
0 komentar:
Posting Komentar