Aku
kerap membayangkan wajahmu adalah dua buah dada yang terjangkit kanker
stadium
wafat
sedang
aku adalah seorang oda yang diasingkan oleh orang-orang
Tak
usah kau takar sakitnya
bukankah
kita pernah bersepakat untuk mencintai tanpa harus bercinta?
lalu
apa guna kemaluan kita, tanyamu dengan
menanggalkan pakaian
memperlihatkan
dua buah dada yang penuh luka
puting
tak lagi layak disebut puting
tapi
sungguh kekasihku, itu masih sangat indha untukku
Apakah
aku harus menyiapkan tumpukan kondom agar oda ini tidak tertular,
tapi
aku ingat, menyiumpun akan menularkan penyakit aneh ini
lalu
apa nikmat sebuah hubungan badan jika tak berciuman?
atau
kita hanya bertelanjang badan dan membiarkan para mani keluar dengan sendirinya
tidak,
aku tidak ingin oda ini tertular kepadamu
25
tahun berlalu
Kini
kita sudah tua, aku tetap dengan odaku dan kau masih setia dengan kankermu
kita
kian larut menikmati cibir orang-orang yang keluar dari bibirnya
menjadi
limbah pada perasaan kita
menghujat
penyakit yang kita bahkan sudah lupa jika kita ini penganut sebuah agama
penyakit
Kita
sudah merawat luka sampai sejauh ini
menikmatinya
setiap detik
seperti
para pengukur sudut yang kerap membawa teodolit
terima kasih telah menyiapkan satu masa
yang panjang untuk tetap menjadi kanker untukku
Makassar
– Januari 2014
1 komentar:
Berciuman tidak menularkan HIV kok, Kaka.. ;)
Posting Komentar