Malam
pulanglah
Sejenak
kita bersajak di taman angan
Dan
mengisap cerutu lagi sambil menertawakan ajal yang menguntit kita
Sebab
kita tahu kelam akan tetap seperti ini
Malam
pulanglah
Berikan
kesempatan bagi pelacur jalang untuk menjajakkan kemaluannya
Dan
hidung belang akan memilih kemaluan yang mana lagi akan ia nikmati malam ini
Seperti
kau yang selalau menikmati kepolosan senja
Malam
pulanglah
Jangan
berorasi di depan gedung parlemen itu sebab mereka semua adalah tukang orasi
Dan
suatu waktu pada kelas besar ia akan mengisi pengetahuan tentang kiat korupsi
kelas cerdas
Yang
tidak diajarkan Tuhan kepada nabinya
Yang
tidak diajarkan nabi kepada ummatnya
Malam
pulanglah
Biarkan
presiden sejenak beristirahat dari ketakutannya saban hari
Dan
bermimpi agar negara ini akan menjadi surga bagi mereka yang bernama rakyat
Bermimpi
agar tidak ada konflik agama, suku dan wilayah lagi
Bermimpi
agar tidak ada lagi pencuri dikantor sendiri
Bermimpi
agar kasus makar negara ini dapat diselesaikan
Karena
presiden keenakan mengurusi pidato yang akan ia bacakan tiap diperayaan kemerdekaan
Dan
kita terpaksa menerima semua ini sebagai kutukan turunan
Malam
aku tak tahu pada siapa aku akan mengadu
Ketika
Tuhan mulai mengeluh dan manusia menjadi lugu
Aku
hanya berharap subuh juga tidak menolak hadir
Agar
adzan berkumandang dan kita bangun lagi
Menikmati
rutinitas palsu kita lagi
Malam Juli 2012
0 komentar:
Posting Komentar