Mengapa harus diam jika
kita punya hak untuk menyuarakan apa pendapat kita. Bukankah kita terlahir
sebagai manusia yang ditantang untuk dapat hidup dengan perdamaian dan
kebenaran. Ya, benar bukan hanya benar bahwa kita hidup tapi benar kita
menghidupkan apa yang seharusnya hidup. Perlawanan adalah salah satu bentuk
pertahanan diri paling aman dan paling mudah. Mudah karena hanya membutuhkan
idealisme dan keberanian yang setiap orang milikinya. Termasuk anda yang sedang
membaca pesan ini. Anda harus melawanan kepada apa saja yang harus kita lawan.
Jika kita masih
bertanya lagi tentang mengapa harus melawan. Itu karena tidakada yang dapat
melindungi diri kita selain diri kita sendiri. Jangan berharap kepada
pemerintah dan aparat akan melindungi dirimu. Di negara seperti Indonesia, jika
kamu tak bermodalkan uang untuk menelanjangi hukum maka hukum itu yang akan
menelanjangimu.
Bagaimana anda
melihat kasus Marsinah yang mendalangi aksi pemogokan buruh PT Catur Putra
Surya tahun 1993 dan akhirnya ditemukan tewas di gubuk pinggir sawah di
nganjuk, jawa timur setelah 4 hari dikabarkan menghilang dan sampai saat ini
belum terungkap misteri kematiannya, Munir yang dibunuh tanpa
pembunuh, Widji Thukul yang diculik oleh Tim Mawar bentukan
Kopasus yang dipimpin oleh Prabowa Subianto dan sampai sekarang belum bernisan,
Kasus Century yang menyeret nama Bibit dan Candra, Lumpur Lapindo asuhan Abu
Rizal Bakrie, Mesuji, hingga kasus HAM di Papua yang belum dapat diselesaikan dan
masih banyak lagi kasus yang terus ditutupi dengan alasan telah 'basi' akhirnya
terlupakan dengan sendirinya. Hambalang mencuat dan mengantarkan Anas
Urbaningrum yang juga kader HMI sebagai 'tertuduh' utama kasus pemenangan
proyek akbar Hambalang.
Masih punya alasan
untuk diam?
Mengamuklah demi
terbitnya cahaya kebenaran itu.
Situasi seperti ini
kelak akan mengantarkan kita pada masa dimana semua rakyat akan mempersenjatai
dirinya dengan pistol. Berjalan ditengah kota dan saling menatap curiga satu sama
lain. Para anak kecil akan mendapatkan kursus kilat sebagai pencopet ulung.
Akan terasa sia-sia bapak negara kita merumuskan pancasila sedemikian rupa
namun pada akhirnnya kita dipaksa menganut idealisme konyol seperti ini. Ibarat
kita tidur namun tidak dapat menutup mata.
Ketika aparat telah
menjadi keparat dan pemerintah akan menyerukan agar rakyat miskin dimelaratkan
saja Mafia akan menguasai kota-kota besar dan pada akhirnya akan lahir negara
baru bernama Indolisme dengan faham neoliberalnya yang akan menyuburkan mafia hukum
dan korup.
Jika anda bernama
rakyat maka mengamuklah. Liarkan dirimu dan bangkit melawan. Sudah terlalu
lama kita hidup sebagai pendamba. Namun kita tidak pernah berani keluar mencoba
mewujudkan dambaan kita. Dambaan terhadap negara yang menjunjung tinggi
hukumnya sendiri. Negara yang akan melahirkan banyak negarawan bukan politikus
yang hanya berfikir untuk kemenangan partainya pada pemilu saja.
Semoga pesan ini dapat
menyadarkan kita agar tidak selamanya diam membisu dan akhirnya mati membisu juga.
Kita perlu gerakan dan mempersenjatai diri kita masing-masing. Entah itu dengan
pistol atau idealisme yang seharusnya kita anut.
Malam Juni 2012
2 komentar:
MENGAMUKLAH DEMI TERBITNYA CAHAY KEBENARAN>
against the dyin'of the light.
( THE RUNDOWN)
DWAYNE'the rock' JHONSON
Betul admin.?. Keadilan terinjak2 oleh org lain yg mmilih dlm sbuah kompetisi dgan sikut mnyikut dgan sluruh klicikan menyogok, menyuap sdh jd trenn. Dgan qt diam dgn mudah di bodohi salurkan aspirasi mlalui jln yg di bnarkan mlalui tata cara [hukum sya'ra]
Posting Komentar