on 8.31.2012


Jika ada hening yang gelisah
Mungkin disitulah aku bercumbu dengan cemburu
Merapatkan diri pada sesal-sesal kecil yang mengundangmu kembali
Sebagai kekasih yang telah menyudahi titik nadirku

Keterasingan hati dan senyummu yang menggoda
Sungguh itulah yang mengusik ketentraman dalam damaiku
Sebab hening akan menjadi gaduh
Ketika lototan matamu yang tajam itu kau senyumkan
Dan aku akan mengenangnya sebagai dentum-dentum kecil milikmu

Makassar, Agustus 2012

antara mahasiswa dan birokrat 
Seteru abadi
Mahasiswa dan birokrat
Sehingga belum sempat tugas wajib mereka
Kembali saling tekan
Saling mengindikasi
Saling curiga
Namun pada akhirnya saling membutuhkan juga
Kampus menjadi ladang cemburu
Dosen cemburu pada rektor
Rektor cemburu pada mahasisiwa
Mahasiswa cemburu pada dosen


Makassar, Agustus 2012


Tuhan pernah menjadi monyet
Kataku pada sajak ini
Sebab jika Tuhan tidak pernah menjadi monyet
Maka Tuhan tidak akan tahu bagaimana monyet itu

Lain lagi dengan kisah ini
Diatas tanah lapuk ada Tuhan yang dimonyetkan
Sebab manusia terlalu memaksa bersifat Tuhan
Di sebutlah dirinya sebagai Tuhan
Tapi kataku dalam sajak ini
Mereka monyet yang menuhankan segalanya

Makassar, Agustus 2012


Tersebutlah dalam kisah sejarah
Negara Indonesia
Negara yang kayanya melimpah ruah
Sehingga bingung sendiri akan diapakan kekayaan ini
Negara yang penduduknya sangat padat
Namun memilih sebelas pemain sepak bola yang dapat mewakili kita di piala dunia sulit
Negara yang pulaunya terbanyak
Namun tidak dapat menjaga kebanyakannya
Negara yang dipenuhi pemimpin
Namun tidak seorangpun ditemukan yang dapat memimpin kita
Negara yang banyak melahirkan politkus hebat
Namun sangat jarang kita menemukan sosok negarawan sejati

Sebab dalam tatanan kita kemalasan telah liar
Angka kemiskinan katanya menurun namun anjingpun mati kelaparan
Belum lagi wabah penyakit dan bencana alam mengancam ketentraman hidup
Mampus kita jika berdiam dalam tempurung pembodohan ini

Dalam sajak kita melawan
Dalam lagu kita membangkang
Dalam orasi kita membelot
Tapi masih juga bobrok negara ini

Kita sepatutnya bertanya
Negara ini berjenis kelamin apa
Melawan kemiskinan saja kita takluk
Negaraku bencong rupanya

Kita sepatutnya bertanya
Mana pemuda negara ini
Apa masih kerdil juga mereka
Dikerdilkan oleh keadaan ini rupanya

Tolitoli, Agustus 2012
on 8.23.2012
Ada yang menyapaku disenja ini
Mengajarkan banyak hal dalam kesedikitanku tentang dunia
Mengajarkan betapa tidak menguntungkannya menjadi manusia topeng
Berdiri di kerdilnya kekuatan hati
Merampas jejak kita yang menitih asa
Akhirnya kelak terpatung juga jasadku

Kau yang seolah tak berdaya
Mampu memperdayai hatiku dengan sejuk nuranimu
Mengairinya dalam sukmamu
Mengairi hingga relung terdalam jiwaku

Kau yang seolah tidak berdaya
Ternyata menjadi jawaban-jawaban yang belum sempat aku pecahkan
Menjelaskan sesederhana mungkin tentang apa dan mengapa
Betapa bersyukurnya aku menjadi karibmu yang setia
Selain sebagai guru kamupun mampu memerankan jiwaku dengan lihai

Kamu atau aku nanti yang akan menyempurnakan kisah hidup ini
Jejakku aku liarkan sesederhana mungkin
Agar kita tidak tersesat kelak sebagai penganut paham sederhana ini

Palu, Agustus 2012
on 8.20.2012


Bagaimanapun aku hanyalah pemunajat dari negara kecil ini
Pemunajat kosong yang selalu merekayasa dirinya
Sebab dalam keadaan fitrah aku selalu menuntut keadilan
Sementara di negara ini tidak memberlakukan itu
Kemurnian membusuk dan akhirnya kita menjadi makluk kotor juga
Akupun terkontaminasi dengan sendirinya
Sekuat apapun menolak tatanan negara ini memang sudah porak

Antara presiden dan rakyatnya adalah antara anjing dan pemiliknya.
Entah anjing itu presiden atau rakyatnya
Aku merasa diri liar saja
Akhirnya kupilih mematung di kiri ini
Meski terjerat juga tapi aku menolak menjadi anjing

Larut malam aku bertemu dengan pintu kamarku
Tumpukan buka yang belum sempat kubaca dan tulisan-tulisanku masih berserak di lantai
Kaca dikamarku masih menempel bekas lipstik kekasihku
Setelah seminggu tidak bertemu dengannya
Aku pulang dalam keadaan tetap sama sebagai pemunajat

Masih tentang munajat sepi ini lagi
Memang sulit menjadi orang baik di negara ini.

Makassar, Agustus 2012



Apa yang kau berikan pada hidupmu
Maka itulah kelak yang akan hidupmu berikan padamu
Maka aku tidak memberi apapun pada hidupku
Agar kelak dia nanti tidak memberi apapun padaku
Sebab hidup adalah riwat dan jejaknya akan abadi


Tolis, Agustus 2012
on 8.17.2012
Aku kembali mencoba menulis 
Berusaha merampungkannya dalam sebuah buka 
Antologi puisi pilihanku
Setelah sekian lama cita ini hanya abadi dalam hasrat belaka
Semoga kali ini berhasil doaku
Lumayan sudah masuk ke pengumpulan data
Meskipun si putih kadang tidak dapat di ajak kompromi 
Jika sudah datang ngadatnya semua jadi terhambur
Tapi semangat itu yang membuatnya tetap berjalan sampai disini
Semoga tidak terlambat untukku merampungkannya
Rencana awal di semester ini tapi semoga tidak mundur lagi
sekian puisi sederhana ini
Puisi untuk menyambut semangatku menulis lagi

#####
on 8.16.2012


(Kadoku Untuk Indonesia)

Disisi Tuhan aku mengikhlaskan kesengajaan dalam diriku
Dalam diriku yang malu dipanggil Indonesia
Negeri seribu angan yang hilang
Negiru kupu-kupu tanpa sayap
Negeri para raksasa kerdil
Negeri para penyamun tanpa nyali
Negeri yang entah berantah asalnya
Negeri yang terbentuk dari alasan kekuasaan semata
Negeri tanpa alas kaki keyakinan
Negeri yang bernama Indonesia

Maaf jika aku sebut
Negeriku anjing
Kenapa disebut Indonesia juga
Dia bukan Indonesia lagi
Dia bukan luhur kami lagi
Dia bukan asa kami lagi
Sebab dalam sabda Tuhan kita telah menodai kesucian-Nya
Kesucian antara Tuhan dan hambanya
Kesucian antara rakyat dan pemimpinnya
Dan hebatnya lagi kini Tuhan dibiarkan terlacur di rumahnya

Negara ini bukan cerita anekdot kekasihku
Sungguh bukan untuk membuatmu tertawa
Negara ini adalah surga yang dikuasai oleh akar setan
Maka jadilah madesu pada generasi-generasinya
Pemalas dan tukang tipu saja
Sungguh miris kekasihku

Maaf jika ada perayaan ini lagi
Setiap agustus hanya mendengar pembacaan proklamasi
Kemudiaan pidato kemerdekaan yang kompak setiap daerah
Pidato yang tidak memberikan kekenyangan pada kelaparan kita
Pidato yang tidak memberikan rasa aman dari runtutan konflik ini
Pidato yang akhirnya mengusang dilemari kaca negara ini
Pidato yang akhirnya dipasung menjelang proklamasi selanjutnya

Kekasihku, jika kau masih Indonesia
Akupun iya dan mari kita menjadi manusia Indonesia yang sederhana saja
Mari ke sejarah dan lihat di istana negara
Garuda masih dijepit oleh dua pengisap ganja neraga ini

Palu, Agustus 2012

on 8.10.2012

Untuk Rohingya

Tuhan Tuhan
Siapa menuhankan Tuhan
Ketika masih ada jejak kebengisan yang tertinggal
Dari sekian tahun kita dikutuk oleh abad yang kelam
Perang berkepanjangan dan manusia menjadi korban lagi
Darah membanjiri kemurnian alam
Dan apakah masih harus berlanjut juga di abad ini
Setelah sekian tahun manusia hidup dan bermimpi
Tanpa adanya penindasan dan penjajahan dalam bentuk apapun
Bukankah jauh lebih indah hidup yang sederhana saja
Dalam naungan damai yang tidak terusik

Terakhir di Myanmar
Kenduri air mata Rohingya menyentak nurani dunia
Kebengisan jenis apa yang tepat untuk menyebutnya
Tidak jauh berbedah nasib sapi perah dengan nyawa manusia
Konflik komunal dan horizontal telah berhasil menodai kesetiaan kita
Kesetiaan antara langit dan bumi
Kesetiaan antara siang dan malam
Kesetian antara saya dan kamu
Sebagai saudara yang setia pada kebenaran dan keadilan

Apakah sebutan manusia tidak mengikatmu sebagai saudara
Apakah tidak cukup konflik Poso dan Ambon sebagai bukti
Apakah kasus Bosnia belum mampu menyadarkan mata dunia

Persetan dengan Tuhan
Persetan dengan agama
Jika sebutan manusia tidak mengikatmu sebagai saudara

Dari kota Makassar
Aku kabarkan sastra kepedihan dan sekumpulan semangat untuk saudara kita di Rohingya

11 Agustus 2012
on 8.09.2012
Dari resah yang nakal
Aku diam dalam nalar
Setapak pasar kembang
Dan perempuan milik semua
Pelacur itu
Genit memilin puting susu kiri

Maaf aku lelaki

Jogjakarta 21 Juli 2012
on 8.07.2012

Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang paling penting menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, reward, punishment, pendidikan dsb. Misalnya seorang pemalas setelah masuk AKPER menjadi rajin, maka kepribadiannya berubah. Perilaku SMA berubah menjadi perilaku mahasiswa AKPER
Dalam hal ini, saya akan mendeskripsikan tipe-tipe kepribadian manusia menurut pembagian ‘sanguin-melankolis-plegmatis-kolerik’ 
Tipe Sanguin
Tipe Sanguin adalah tipe yang paling terbuka diantara semua tipe perangai. Bahkan tipe ini dapat disebut super terbuka. Orang Sanguin adalah orang yang suka berbicara mudah menyesuaikan diri
on 8.01.2012
Jika Tuhan mengizinkan
Aku ingin mati
Tanpa malaikat maut yang mengundangku

Jogjakarta  22 Juli 2012
Jika Tuhan Mengizinkan
Aku ingin berumur
Sehari lebih tua dari malaikat maut
Itu saja

Purwakerto 14 Juli 2012

8.31.2012

Jika Ada Hening yang Gelisah

Diposting oleh Unknown di 06.58 0 komentar


Jika ada hening yang gelisah
Mungkin disitulah aku bercumbu dengan cemburu
Merapatkan diri pada sesal-sesal kecil yang mengundangmu kembali
Sebagai kekasih yang telah menyudahi titik nadirku

Keterasingan hati dan senyummu yang menggoda
Sungguh itulah yang mengusik ketentraman dalam damaiku
Sebab hening akan menjadi gaduh
Ketika lototan matamu yang tajam itu kau senyumkan
Dan aku akan mengenangnya sebagai dentum-dentum kecil milikmu

Makassar, Agustus 2012

Birokrasi Merah

Diposting oleh Unknown di 05.29 0 komentar

antara mahasiswa dan birokrat 
Seteru abadi
Mahasiswa dan birokrat
Sehingga belum sempat tugas wajib mereka
Kembali saling tekan
Saling mengindikasi
Saling curiga
Namun pada akhirnya saling membutuhkan juga
Kampus menjadi ladang cemburu
Dosen cemburu pada rektor
Rektor cemburu pada mahasisiwa
Mahasiswa cemburu pada dosen


Makassar, Agustus 2012

Mereka Memanggil Monyet dengan Tuhan

Diposting oleh Unknown di 05.23 0 komentar


Tuhan pernah menjadi monyet
Kataku pada sajak ini
Sebab jika Tuhan tidak pernah menjadi monyet
Maka Tuhan tidak akan tahu bagaimana monyet itu

Lain lagi dengan kisah ini
Diatas tanah lapuk ada Tuhan yang dimonyetkan
Sebab manusia terlalu memaksa bersifat Tuhan
Di sebutlah dirinya sebagai Tuhan
Tapi kataku dalam sajak ini
Mereka monyet yang menuhankan segalanya

Makassar, Agustus 2012

Negara ini Berkelamin Apa

Diposting oleh Unknown di 05.18 1 komentar


Tersebutlah dalam kisah sejarah
Negara Indonesia
Negara yang kayanya melimpah ruah
Sehingga bingung sendiri akan diapakan kekayaan ini
Negara yang penduduknya sangat padat
Namun memilih sebelas pemain sepak bola yang dapat mewakili kita di piala dunia sulit
Negara yang pulaunya terbanyak
Namun tidak dapat menjaga kebanyakannya
Negara yang dipenuhi pemimpin
Namun tidak seorangpun ditemukan yang dapat memimpin kita
Negara yang banyak melahirkan politkus hebat
Namun sangat jarang kita menemukan sosok negarawan sejati

Sebab dalam tatanan kita kemalasan telah liar
Angka kemiskinan katanya menurun namun anjingpun mati kelaparan
Belum lagi wabah penyakit dan bencana alam mengancam ketentraman hidup
Mampus kita jika berdiam dalam tempurung pembodohan ini

Dalam sajak kita melawan
Dalam lagu kita membangkang
Dalam orasi kita membelot
Tapi masih juga bobrok negara ini

Kita sepatutnya bertanya
Negara ini berjenis kelamin apa
Melawan kemiskinan saja kita takluk
Negaraku bencong rupanya

Kita sepatutnya bertanya
Mana pemuda negara ini
Apa masih kerdil juga mereka
Dikerdilkan oleh keadaan ini rupanya

Tolitoli, Agustus 2012

8.23.2012

Untuk Sepasang Senja Sederhana

Diposting oleh Unknown di 01.14 1 komentar
Ada yang menyapaku disenja ini
Mengajarkan banyak hal dalam kesedikitanku tentang dunia
Mengajarkan betapa tidak menguntungkannya menjadi manusia topeng
Berdiri di kerdilnya kekuatan hati
Merampas jejak kita yang menitih asa
Akhirnya kelak terpatung juga jasadku

Kau yang seolah tak berdaya
Mampu memperdayai hatiku dengan sejuk nuranimu
Mengairinya dalam sukmamu
Mengairi hingga relung terdalam jiwaku

Kau yang seolah tidak berdaya
Ternyata menjadi jawaban-jawaban yang belum sempat aku pecahkan
Menjelaskan sesederhana mungkin tentang apa dan mengapa
Betapa bersyukurnya aku menjadi karibmu yang setia
Selain sebagai guru kamupun mampu memerankan jiwaku dengan lihai

Kamu atau aku nanti yang akan menyempurnakan kisah hidup ini
Jejakku aku liarkan sesederhana mungkin
Agar kita tidak tersesat kelak sebagai penganut paham sederhana ini

Palu, Agustus 2012

8.20.2012

Pemunajat Kiri Negara Kecil Ini

Diposting oleh Unknown di 23.40 0 komentar


Bagaimanapun aku hanyalah pemunajat dari negara kecil ini
Pemunajat kosong yang selalu merekayasa dirinya
Sebab dalam keadaan fitrah aku selalu menuntut keadilan
Sementara di negara ini tidak memberlakukan itu
Kemurnian membusuk dan akhirnya kita menjadi makluk kotor juga
Akupun terkontaminasi dengan sendirinya
Sekuat apapun menolak tatanan negara ini memang sudah porak

Antara presiden dan rakyatnya adalah antara anjing dan pemiliknya.
Entah anjing itu presiden atau rakyatnya
Aku merasa diri liar saja
Akhirnya kupilih mematung di kiri ini
Meski terjerat juga tapi aku menolak menjadi anjing

Larut malam aku bertemu dengan pintu kamarku
Tumpukan buka yang belum sempat kubaca dan tulisan-tulisanku masih berserak di lantai
Kaca dikamarku masih menempel bekas lipstik kekasihku
Setelah seminggu tidak bertemu dengannya
Aku pulang dalam keadaan tetap sama sebagai pemunajat

Masih tentang munajat sepi ini lagi
Memang sulit menjadi orang baik di negara ini.

Makassar, Agustus 2012



Hidup adalah Pemberian Terakhir

Diposting oleh Unknown di 05.45 0 komentar
Apa yang kau berikan pada hidupmu
Maka itulah kelak yang akan hidupmu berikan padamu
Maka aku tidak memberi apapun pada hidupku
Agar kelak dia nanti tidak memberi apapun padaku
Sebab hidup adalah riwat dan jejaknya akan abadi


Tolis, Agustus 2012

8.17.2012

Ini Hanya Cita-Cita dalam Kepalaku

Diposting oleh Unknown di 08.31 0 komentar
Aku kembali mencoba menulis 
Berusaha merampungkannya dalam sebuah buka 
Antologi puisi pilihanku
Setelah sekian lama cita ini hanya abadi dalam hasrat belaka
Semoga kali ini berhasil doaku
Lumayan sudah masuk ke pengumpulan data
Meskipun si putih kadang tidak dapat di ajak kompromi 
Jika sudah datang ngadatnya semua jadi terhambur
Tapi semangat itu yang membuatnya tetap berjalan sampai disini
Semoga tidak terlambat untukku merampungkannya
Rencana awal di semester ini tapi semoga tidak mundur lagi
sekian puisi sederhana ini
Puisi untuk menyambut semangatku menulis lagi

#####

8.16.2012

Negaraku Anjing

Diposting oleh Unknown di 05.32 0 komentar


(Kadoku Untuk Indonesia)

Disisi Tuhan aku mengikhlaskan kesengajaan dalam diriku
Dalam diriku yang malu dipanggil Indonesia
Negeri seribu angan yang hilang
Negiru kupu-kupu tanpa sayap
Negeri para raksasa kerdil
Negeri para penyamun tanpa nyali
Negeri yang entah berantah asalnya
Negeri yang terbentuk dari alasan kekuasaan semata
Negeri tanpa alas kaki keyakinan
Negeri yang bernama Indonesia

Maaf jika aku sebut
Negeriku anjing
Kenapa disebut Indonesia juga
Dia bukan Indonesia lagi
Dia bukan luhur kami lagi
Dia bukan asa kami lagi
Sebab dalam sabda Tuhan kita telah menodai kesucian-Nya
Kesucian antara Tuhan dan hambanya
Kesucian antara rakyat dan pemimpinnya
Dan hebatnya lagi kini Tuhan dibiarkan terlacur di rumahnya

Negara ini bukan cerita anekdot kekasihku
Sungguh bukan untuk membuatmu tertawa
Negara ini adalah surga yang dikuasai oleh akar setan
Maka jadilah madesu pada generasi-generasinya
Pemalas dan tukang tipu saja
Sungguh miris kekasihku

Maaf jika ada perayaan ini lagi
Setiap agustus hanya mendengar pembacaan proklamasi
Kemudiaan pidato kemerdekaan yang kompak setiap daerah
Pidato yang tidak memberikan kekenyangan pada kelaparan kita
Pidato yang tidak memberikan rasa aman dari runtutan konflik ini
Pidato yang akhirnya mengusang dilemari kaca negara ini
Pidato yang akhirnya dipasung menjelang proklamasi selanjutnya

Kekasihku, jika kau masih Indonesia
Akupun iya dan mari kita menjadi manusia Indonesia yang sederhana saja
Mari ke sejarah dan lihat di istana negara
Garuda masih dijepit oleh dua pengisap ganja neraga ini

Palu, Agustus 2012

8.10.2012

Dalam Naungan Damai yang Tidak Terusik

Diposting oleh Unknown di 09.51 0 komentar

Untuk Rohingya

Tuhan Tuhan
Siapa menuhankan Tuhan
Ketika masih ada jejak kebengisan yang tertinggal
Dari sekian tahun kita dikutuk oleh abad yang kelam
Perang berkepanjangan dan manusia menjadi korban lagi
Darah membanjiri kemurnian alam
Dan apakah masih harus berlanjut juga di abad ini
Setelah sekian tahun manusia hidup dan bermimpi
Tanpa adanya penindasan dan penjajahan dalam bentuk apapun
Bukankah jauh lebih indah hidup yang sederhana saja
Dalam naungan damai yang tidak terusik

Terakhir di Myanmar
Kenduri air mata Rohingya menyentak nurani dunia
Kebengisan jenis apa yang tepat untuk menyebutnya
Tidak jauh berbedah nasib sapi perah dengan nyawa manusia
Konflik komunal dan horizontal telah berhasil menodai kesetiaan kita
Kesetiaan antara langit dan bumi
Kesetiaan antara siang dan malam
Kesetian antara saya dan kamu
Sebagai saudara yang setia pada kebenaran dan keadilan

Apakah sebutan manusia tidak mengikatmu sebagai saudara
Apakah tidak cukup konflik Poso dan Ambon sebagai bukti
Apakah kasus Bosnia belum mampu menyadarkan mata dunia

Persetan dengan Tuhan
Persetan dengan agama
Jika sebutan manusia tidak mengikatmu sebagai saudara

Dari kota Makassar
Aku kabarkan sastra kepedihan dan sekumpulan semangat untuk saudara kita di Rohingya

11 Agustus 2012

8.09.2012

Dari Resah yang Nakal

Diposting oleh Unknown di 08.07 0 komentar
Dari resah yang nakal
Aku diam dalam nalar
Setapak pasar kembang
Dan perempuan milik semua
Pelacur itu
Genit memilin puting susu kiri

Maaf aku lelaki

Jogjakarta 21 Juli 2012

8.07.2012

Tipe Manusia

Diposting oleh Unknown di 00.58 0 komentar

Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang paling penting menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, reward, punishment, pendidikan dsb. Misalnya seorang pemalas setelah masuk AKPER menjadi rajin, maka kepribadiannya berubah. Perilaku SMA berubah menjadi perilaku mahasiswa AKPER
Dalam hal ini, saya akan mendeskripsikan tipe-tipe kepribadian manusia menurut pembagian ‘sanguin-melankolis-plegmatis-kolerik’ 
Tipe Sanguin
Tipe Sanguin adalah tipe yang paling terbuka diantara semua tipe perangai. Bahkan tipe ini dapat disebut super terbuka. Orang Sanguin adalah orang yang suka berbicara mudah menyesuaikan diri

8.01.2012

Episode Tuhan I

Diposting oleh Unknown di 07.39 0 komentar
Jika Tuhan mengizinkan
Aku ingin mati
Tanpa malaikat maut yang mengundangku

Jogjakarta  22 Juli 2012

Episode Tuhan

Diposting oleh Unknown di 07.36 0 komentar
Jika Tuhan Mengizinkan
Aku ingin berumur
Sehari lebih tua dari malaikat maut
Itu saja

Purwakerto 14 Juli 2012