on 8.31.2013
kita telah memasuki musim yang terlepas
menghangatkan bibir yang lazim kita sebut kutukan
meski bukan itu yang akan kita beri sesembahan
di dasar-dasar kelenjar ingatan kita yang masih berdaun sangir

apakah kita masih perlu menyimpan
segala kesebentaran yang sangat lama kita pelihara diam-diam
yang kita rebut dari kesepian-kesepian terpilih
sementara pelukan sudah bukan jauh
lalu kematian datang untuk menjabatmu
mengantarmu dari pengasingan ke pengasingan lainnya

apakah kita masih perlu merebut kesepian yang sangat lama kita omongkan
di ranjang yang bukan milik pengantin
meski tubuh kita sudah tidak berhelai kain
sungguh kita memang bukan pemain
yang setia pada kemahiran kata-kata
para penyihir untuk merebut zahir bayi terakhir
yang ditinggalkan oleh ibunya saat kematian sudah semakin jauh
membawa hal terakhir yang juga kita miliki

aku ingin mencintaimu tanpa kebohongan
tapi apakah ada kata-kata yang dapat mewakili perasaanku selain kiasan klise
yang bagi sebagian kiai, itu adalah kebohongan

tapi apakah ada hal yang pernah kita jujurkan
selain bahwa kita memang adalah sepasang lengan yang saling menguntungkan
atau saat kita memilih tidak saling bercakap
setelah menghabiskan separuh hari dengan memperbincangkan masa depan
lalu membiarkan hayalan kita saling bertemu

aku masih sebatang lidi yang kau tanam di antara janur kelapa yang maha tinggi

yang masih setia di tanah tanpa perlu kau suburkan dengan air atau semacamnya
on 8.02.2013


nama                       : djawadi
tempat tanggal lahir  : indonesia, 17 agustus 1932
alamat                     : jalan kudus kebangsaan bangsat nomor 30
pekerjaan                :
1.      menjaga rakyat agar tidak berani membangkang 
      kepada kesewenang-wenangan aparat.
2.      menakut-nakuti rakyat yang berani berjuang 
      demi keadilan sama rata.
3.      tunduk dan patuh pada atasan meskipun itu tidak benar 
      dan diluar etika bangsa
4.      menembaki kepala siapapun yang berani berorasi 
      dan menghina pejabat publik busuk.
5.      membunuh dan menyerang siapa saja yang 
      berani mengusik sesama polisi
6.      menculik para aktivis yang dianggap sebagai     
      provokator massa.
7.      membantai habis kekuatan rakyat untuk 
      berjuang demi tanahnya sendiri.
gaji             : uang pajak dan pemalakan rakyat.
fasilitas       : senjata dan kendaraan gratis dari uang rakyat.

masih butuhka kita polisi?
jika nyatanya rasa aman itu harus dibeli
masih butuhka kita polisi?
jika anak cucu kita nantinya habis dibantai

Makassar – dua ribu tiga belas

8.31.2013

Yang Setia pada Kemahiran Kata-kata

Diposting oleh Unknown di 04.02 1 komentar
kita telah memasuki musim yang terlepas
menghangatkan bibir yang lazim kita sebut kutukan
meski bukan itu yang akan kita beri sesembahan
di dasar-dasar kelenjar ingatan kita yang masih berdaun sangir

apakah kita masih perlu menyimpan
segala kesebentaran yang sangat lama kita pelihara diam-diam
yang kita rebut dari kesepian-kesepian terpilih
sementara pelukan sudah bukan jauh
lalu kematian datang untuk menjabatmu
mengantarmu dari pengasingan ke pengasingan lainnya

apakah kita masih perlu merebut kesepian yang sangat lama kita omongkan
di ranjang yang bukan milik pengantin
meski tubuh kita sudah tidak berhelai kain
sungguh kita memang bukan pemain
yang setia pada kemahiran kata-kata
para penyihir untuk merebut zahir bayi terakhir
yang ditinggalkan oleh ibunya saat kematian sudah semakin jauh
membawa hal terakhir yang juga kita miliki

aku ingin mencintaimu tanpa kebohongan
tapi apakah ada kata-kata yang dapat mewakili perasaanku selain kiasan klise
yang bagi sebagian kiai, itu adalah kebohongan

tapi apakah ada hal yang pernah kita jujurkan
selain bahwa kita memang adalah sepasang lengan yang saling menguntungkan
atau saat kita memilih tidak saling bercakap
setelah menghabiskan separuh hari dengan memperbincangkan masa depan
lalu membiarkan hayalan kita saling bertemu

aku masih sebatang lidi yang kau tanam di antara janur kelapa yang maha tinggi

yang masih setia di tanah tanpa perlu kau suburkan dengan air atau semacamnya

8.02.2013

Biodata Seorang Polisi

Diposting oleh Unknown di 10.40 4 komentar


nama                       : djawadi
tempat tanggal lahir  : indonesia, 17 agustus 1932
alamat                     : jalan kudus kebangsaan bangsat nomor 30
pekerjaan                :
1.      menjaga rakyat agar tidak berani membangkang 
      kepada kesewenang-wenangan aparat.
2.      menakut-nakuti rakyat yang berani berjuang 
      demi keadilan sama rata.
3.      tunduk dan patuh pada atasan meskipun itu tidak benar 
      dan diluar etika bangsa
4.      menembaki kepala siapapun yang berani berorasi 
      dan menghina pejabat publik busuk.
5.      membunuh dan menyerang siapa saja yang 
      berani mengusik sesama polisi
6.      menculik para aktivis yang dianggap sebagai     
      provokator massa.
7.      membantai habis kekuatan rakyat untuk 
      berjuang demi tanahnya sendiri.
gaji             : uang pajak dan pemalakan rakyat.
fasilitas       : senjata dan kendaraan gratis dari uang rakyat.

masih butuhka kita polisi?
jika nyatanya rasa aman itu harus dibeli
masih butuhka kita polisi?
jika anak cucu kita nantinya habis dibantai

Makassar – dua ribu tiga belas