Melukis Sajak

on 5.17.2014
Di tubuh Monalisa
ada sebidang tanah lapang di dadanya yang bukit
aku menjadi pohon yang tumbuh terlalu tumbang
kau memberi warna hijau pelangi pada rimbun daun
di buahnya, kau menambah warna cemas
buah itu jatuh, menimpa letak tangan Monalisa
yang sedang menyembunyikan duka di telapak tangannya
dan diam-diam hendak mengubahnya menjadi batu

“Sejak kau jatuh cinta pada hal-hal yang tua
aku tinggal di dada itu
bermukim sebagai pohon yang akarnya terbawa kuas pelukis”

Seorang lelaki muda
dengan lembut membuka baju Monalisa
hendak menemukan segala yang pergi, juga hilang dari dirinya
tapi ia hanya menemukan amuk dan dada lelaki yang penuh
bekas cupang yang masih merah luka

“Aku mati dalam bencana warna yang dahsyat
di bawah wajah perempuan yang tersenyum melihat kekasihnya
di sebuah bibir sedang bercinta dengan lukisan lain”

0 komentar:

Posting Komentar

5.17.2014

Melukis Sajak

Diposting oleh Unknown di 01.55
Di tubuh Monalisa
ada sebidang tanah lapang di dadanya yang bukit
aku menjadi pohon yang tumbuh terlalu tumbang
kau memberi warna hijau pelangi pada rimbun daun
di buahnya, kau menambah warna cemas
buah itu jatuh, menimpa letak tangan Monalisa
yang sedang menyembunyikan duka di telapak tangannya
dan diam-diam hendak mengubahnya menjadi batu

“Sejak kau jatuh cinta pada hal-hal yang tua
aku tinggal di dada itu
bermukim sebagai pohon yang akarnya terbawa kuas pelukis”

Seorang lelaki muda
dengan lembut membuka baju Monalisa
hendak menemukan segala yang pergi, juga hilang dari dirinya
tapi ia hanya menemukan amuk dan dada lelaki yang penuh
bekas cupang yang masih merah luka

“Aku mati dalam bencana warna yang dahsyat
di bawah wajah perempuan yang tersenyum melihat kekasihnya
di sebuah bibir sedang bercinta dengan lukisan lain”

0 komentar on "Melukis Sajak"

Posting Komentar