Haleluyah dan Aku yang Senang Mengusikmu Diam-diam

on 2.17.2014
Kepada suratku yang pernah kau baca tepat di sampingku yang sedang sembunyi di balik daun telingamu

Suatu hari, di kamarmu, kau sedang telanjang
tanpa ketuk, tanpa salam, aku masuk lewat cela pintumu
baring, membujurkan tubuh diantara guling putih dan tumpukan pakaian kotor
kau sedang menyelesaikan puisi ini

Kamar hening, Leonard Cohen dan lembut Haleluyah terdengar, pelan, berulang-ulang
saat kau sadar ada orang lain di kamar ini - dan aku mulai tahu kau terusik keberadaanku,
aku menyuling tubuhku menjadi air dan berjalan keluar lewat jendela.
jatuh di taman rumahmu
tepat di pot bunga kamboja
memilih menetap, tak beranjak

Tahun bergerak lambat
suatu malam yang gelisah, gigimu sakit dan kau tidak bisa tertidur
kau meludah di jendela, tepat mengenai punggungku yang telungkup
kau sadar, aku masih air yang pernah menyelinap ke kamarmu
tak pergi
tak mati

Lama, aku mengusik dirimu, diam-diam
aku ingat kisah pada lagu di bait kedua

“Raja Daud melihat Betseba, istri Uria, mandi, tubuhnya montok, dan telanjang
ia kemudian ingin bercinta dengannya
lalu menyuruh Uria pergi ke medan perang dan akhirnya terbunuh”

Aku bertahun-tahun mematikan rasa nyamanmu, seandainya kau tahu
dan saat aku telah pergi, kau masih merasa aku mungkin sedang bersembunyi di laci menjamu, di bawah ranjangmu, atau di dalam behamu.

Ah, maafkan aku Uria – aku begitu hijau melihat pelangi cinta
juga terima kasihku milik Leonard Cohen, kau membuatku tahu
jatuh cinta itu hal sederhana yang istimewa
dan kita tak perlu menjelma menjadi tuhan

0 komentar:

Posting Komentar

2.17.2014

Haleluyah dan Aku yang Senang Mengusikmu Diam-diam

Diposting oleh Unknown di 21.03
Kepada suratku yang pernah kau baca tepat di sampingku yang sedang sembunyi di balik daun telingamu

Suatu hari, di kamarmu, kau sedang telanjang
tanpa ketuk, tanpa salam, aku masuk lewat cela pintumu
baring, membujurkan tubuh diantara guling putih dan tumpukan pakaian kotor
kau sedang menyelesaikan puisi ini

Kamar hening, Leonard Cohen dan lembut Haleluyah terdengar, pelan, berulang-ulang
saat kau sadar ada orang lain di kamar ini - dan aku mulai tahu kau terusik keberadaanku,
aku menyuling tubuhku menjadi air dan berjalan keluar lewat jendela.
jatuh di taman rumahmu
tepat di pot bunga kamboja
memilih menetap, tak beranjak

Tahun bergerak lambat
suatu malam yang gelisah, gigimu sakit dan kau tidak bisa tertidur
kau meludah di jendela, tepat mengenai punggungku yang telungkup
kau sadar, aku masih air yang pernah menyelinap ke kamarmu
tak pergi
tak mati

Lama, aku mengusik dirimu, diam-diam
aku ingat kisah pada lagu di bait kedua

“Raja Daud melihat Betseba, istri Uria, mandi, tubuhnya montok, dan telanjang
ia kemudian ingin bercinta dengannya
lalu menyuruh Uria pergi ke medan perang dan akhirnya terbunuh”

Aku bertahun-tahun mematikan rasa nyamanmu, seandainya kau tahu
dan saat aku telah pergi, kau masih merasa aku mungkin sedang bersembunyi di laci menjamu, di bawah ranjangmu, atau di dalam behamu.

Ah, maafkan aku Uria – aku begitu hijau melihat pelangi cinta
juga terima kasihku milik Leonard Cohen, kau membuatku tahu
jatuh cinta itu hal sederhana yang istimewa
dan kita tak perlu menjelma menjadi tuhan

0 komentar on "Haleluyah dan Aku yang Senang Mengusikmu Diam-diam"

Posting Komentar